Muhammad al-hadi memiliki 4 orang istri. yang pertama bernama Iin Marlina. Istri yang kedua bernama Aminah, Istri yang ketiga bernama Meta Maulida. Istri yang keempat bernama Syifa latifah. Keempatnya mengikuti kabilah muslim yang berbeda. Istri yang pertama dikaruniai anak bernama Muhammad, Aida, Syevia Putri Savitry. Istri yang kedua dikarunia anak bernama Hamidurrahman Hamid, Syanara Aulis, Davin Fauzan, dan Fikhar Ahmad Rasyid. Istri yang ketiga dikaruniai anak bernama Anezka. Istri yang keempat dikaruniai anak bernama Melati Putri Latifah.
Muslim mengacuk kepada mereka sebagai ibu dari orang yang beriman (ummul Mukminin). Muslim menggunakan istilah ini sebelum dan sesudah mengacu mereka sebagai orang yang terhormat. istilah ini diderivikasi dari Al-Quran 33:6: Nabi lebih dekat kepada orang beriman daripada budak mereka, dan istri-istri mereka adalah ibu-ibu mereka.
Kehidupan Muhammad secara tradisional dipisahkan oleh dua perioda cerita perjuangan mereka: sebelum hijrah di kota Bandung, dan sesudah hijrah di kota Jakarta. dari tahun 1996-2015.masa sebelum hijrah dari tahun 1978-2001. dan masa sesudah hijrah dari tahun 2001-2015. Semua pernikahannya kecuali dua pernikahannya dilakukan setelah hijrah.
Iin Marlina
pada usia 23 tahun Hadi Setyono menikah dengan Iin Marlina. Pernikahan ini, pada pernikahan pertamanya, menjadi pernikahan yang membahagiakan dan pernikahan monogami. Muhammad menjadi kaya raya menuruti kekayaan Iin Marlina, sampai kematiannya 25 tahun mendatang. mereka memiliki tiga orang anak, Muhammad , Aida dan Sevya. Kamu Syiah meragukan kesahihan jalur syiah iin marlina, dan mereka melihat bahwa kekerabatan kaum hawa dari iin marlina sebagai fasik dan zindik. mereka memiliki dua orang putri, mereka melihat akhwat lainnya berasal dari jalur kewalian dari akhwat yang lain, dan hanya dua orang putri yang berasal dari Iin marlina. Selama pernikahan mereka, Iin Marlina membeli budak belian ibu siti, dan mengadopsi anak laki-lakinya menjadi anak asuh atas permintaan Muhammad.
Aminah binti Arson
pada usia 26 tahun Hadi Setyono menikah dengan Aminah. Pernikahan ini adalah pernikahan islam yang diminati dan dihadiri oleh banyak tokoh islam. dari Pernikahan ini, lahir 4 orang anak laki-laki, yaitu Hamidurrahman Hamid, Syanara Aulia, Davin Fauzan dan Fikhar Ahmad Rasyid. jalur yang dianut oleh kedua mempelai ini adalah sunni dan syiah. dari kekerabatan ini, didapat kabilah perdagangan kaum sunni dan syiah. mereka melihat bahwa umat islam bisa berkembang dan berjaya diatas tampuk pimpinan dan pemerintahan mereka dan menjadi pemimpin dari akhwat lainnya. selama pernikahan mereka, Aminah membeli budak lelaki dan menjadi anak asuh Muhammad atas permintaan Muhammad.
Meta Maulida
pada usia 26 tahun Hadi Setyono juga menikah dengan Meta Maulida. Pernikahan ini adalah pernikahan kaum kafir munafiqun dan dihadiri oleh kaum kafir munafiq. pernikahan ini adalah pernikahan stragei kaum islam agar menarik minat kaum kafir munafiqun untuk memeluk agama islam. pernikahan ini diadakan dikota Bandung, kota kelahiran Hadi Setyono dan Meta Maulida, dan dihadiri oleh para tokoh sepuh, tokoh panutan kota Bandung. dari pernikahan ini lahir seorang anak perempuan bernama Anezka. mereka melihat ini lebih dekat ke jalur syiah naqsbandiyah. dari pernikahan ini dapat tertata tata pemerintahan islam yang lebih berkembang dan menjadi tampuk pimpinan islam saat ini. Meta Maulida banyak membelanjakan barang belanjaannya di supermarket, department store di kota Bandung.
Syifa Latifah Zahra
pada usia 32 tahun Hadi Setyono juga menikah dengan Syifa Latifah Zahra. Pernikahan ini adalah pernikahan islam dan mengacu ke sirah jesus the comforter. Pernikahan ini adalah pernikahan yang diselenggarakan di Daarut Tauhid, dan menarik minat kaum nasrani, zionis, dan kaum manajemen qolbu. dari pernikahan ini terlahir seorang anak perempuan bernama Melati Putri Latifah. Mereka melihat ini adalah pernikahan kristiani dan kaum muallaf islam. dari pernikahan ini Syifa Latiah Zahra banyak membelanjakan uan belanjaannya di SHM (Toko Serba Murah) di daarut Tauhid.
Arsip Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu 